Jujur nih, pas pertama tahu sinopsisnya film a working man, aku agak mikir “Classic Statham lagi ya?”. Tapi terus kepo juga sih, gara-gara ditulis sama David Ayer & Sylvester Stallone, plus ceritanya diangkat dari novel Chuck Dixon, Levon’s Trade
Jadi begini: Levon Cade (Jason Statham)—mantan Royal Marine Commando—asing dari dunia kerasnya, milih kerja bangun jalur konstruksi. Hidup simpel, santai, pegang palu ketimbang senjata. Tapi tiba-tiba boss tempat dia kerja—keluarga Garcia—kehilangan putrinya, si Jenny. Levon, yang udah janji “gua selalu jaga keluargamu”, nggak bisa diam. Dia balik lagi ke dunia gelap: black ops, tapi demi selamatin anak yang dianggap kayak anak sendiri
Perjalanan dia: dari kota ke jalan sepi, nyusurin sindikat trafficking yang ternyata lebih terstruktur dan korup dari dugaan dia. Tokoh antagonisnya, Bratva (yang dikit-dikit pakai monolog dramatis ala mafia), bikin suasana makin tegang
Aku bayangin begini: filmnya penuh tembak-tembakan, bentakan, dan fight yang brutal—tapi memang itulah daya tariknya buat fans aksi sejati. Dan ya, runtime-nya 116 menit—cukup pas buat pamer adegan intense tapi nggak terlalu panjang
Keseruan dari Film A Working Man
Ini lucu juga sih, aku sama teman sempat ngelawak: “Statham pasti pake helm konstruksi yang kinclong semua ya?” Dan ternyata itu juga jadi bahan komentar netizen—helm-nya kinclong banget, katanya kurang realistik buat pekerja lapangan Tapi ya, itu bikin kita senyum sendiri sambil mikir “itu detail kecil tapi menarik perhatian.”
Buat aku, ngerasain “joy of destruction” itu unik—Melihat Levon satu-satu hajar musuh, rasanya kayak “yay, justice served!” Walau repetitif, aku tetap seneng tiap dia telepon balik ke masa militernya dan langsung ganti baju borokeeet—jadi working man bawel banget! Dan momen di masa lalu dia nyatuin konflik internal sambil denger musik “The Boys Are Back” bikin lemes, pelepas ketegangan Wikipedia
Plus, chemistry antara Levon — anak dia — dan Jenny (boss daughter), bikin film A Working Man bukan sekadar tembak-tembakan doang. Ada unsur keluarga, loh. Dia fight bukan cuma karena uang, tapi karena loyalitas. Itu nunjukin sisi hati orang yang pengen hidup normal tapi tetap protect orang-orang yang dia sayang.
Apa yang Membuat Film A Working ManDisukai?
Kalau ditanya apa yang bikin film A Working Man disukai, ya Statham—lagi. Penonton langsung kenal sama aura “tough guy but with a soft core.” Dan formula-nya memang udah teruji: mantan tentara, keluarga dalam bahaya, pembalasan brutal—bikin penonton yang kangen film action old school langsung klop
Selain itu, film A Working Man juga perform di box office. Debutnya di nomor 1, bahkan mengalahkan Snow White yang awalnya diprediksi bakal tetap juara Itu nunjukin daya tarik Statham tetap kuat—meskipun review agak mixed, penonton masih tetap semangat ke bioskop
Atmosfer film yang gritty dan tanpa basa-basi juga jadi alasan. Buat fans yang males film drama panjang dan bajakan plot—langsung masuk, langsung action. Walaupun banyak kritikus bilang dialognya terlalu sinetron atau kebanyakan monolog tetap ada daya tarik dari kesederhanaan itu sendiri.
Tips Menonton A Working Man
Nah ini bagian yang seru—kayak ngobrol sama temen yang udah nonton, nih beberapa tips dari aku:
Siapkan camilan tahan banting, popcorn or martabak (sesuai mood), karena film A Working Man action non-stop.
Tonton jam luang, jangan pas capek—karena kalau ngantuk, adegan keras bisa bikin kamu sambung mimpi!
Nikmati detail “working man”—helm ijo yang bersih, detail senjata, dan scene bercahaya remang yang bikin suasana makin “kerja keras” tapi estetis—iya, itu intentional visual style
Jangan expect plot rumit—anggap aja ini “punching clock thriller”. Kalau kamu pengin cast lengkap cerita, siapkan mindset: ini about catering fans Statham, bukan Oscar bait.
Ajak teman action-lovers. Lebih seru kalau barengan bisa komentar “itu kepala pecah lucu” atau “kenapa kostum musuh kayak fashion show gila?”
After talk: Ada baiknya diskusi bareng selesai nonton. Tanyakan ke temen, “Ini film buat revenge? Atau emang nurunin trafficking issue?” Bisa jadi obrolan panjang sambil ngopi.
Review tentang A Working Man (~450 kata)
Sekali lagi, aku nulis ini kayak ngobrol santai. Ada saat aku ngerasa excited tiap Levon hajar musuh, tapi juga sebel sama pacing yang kadang terasa berat. Ada netizen yang bilang dialog Stallone itu cringe dan ada yang bilang kostum villain itu absurd—kayak Liberace tribute dan topi eksentrik Lucu ya, tapi bikin keunikan sendiri!
Review kritikus juga mixed. Rotten Tomatoes rating tomatometer hanya 47%, tapi penonton kasih 87% popcornmeter Jadi, ini tipe film yang enjoyable but not groundbreaking. Kayak makan spicy fried chicken—pedes, greasy, tapi nikmat cocok sama mood yang lagi craving.
Roger Ebert bilang, stasiun karakter “blue-collar hero” ini jarang muncul di layar—jadi Statham jadi semacam pahlawan rakyat yang realistis meski dalam setting action full-suspense Tapi dari Guardian ada kritik kalau mix aksi dan visual terlalu berat kerja, bikin tontonan terasa melelahkan
Komentar di Reddit juga lucu. Ada yang bilang film A Working Man berasa “dua film digabung” karena tone-nya bergeser tiba-tiba—dari serius ke absurd mode maksimum
So, buat kamu yang suka formula Statham klasik, film ini oke banget. Buat yang pengin plot lebih mendalam atau karakter kuat—mungkin agak; ya begitu deh.
Penutup
Oke deh, aku ngebayangin nulis ini sambil ngopi sore, santai tapi penuh semangat. Film A Working Man ini ya, bukan masterpiece—tapi dia punya jantung action yang berdetak kencang. Dari sinopsis, keseruan, kenapa disukai, tips nonton, sampai review campuran—udah kita bahas. Semoga pas kamu nonton nanti, kamu bisa nikmatin tiap adegan kayak aku yang semangat sambil garuk-garuk kepala, karena kadang dialog agak awkward—tapi ya itu manusiawi—dan lumayan jadi hiburan kece buat penikmat Statham sejati.
Kalau kamu mau bahas timing rilis streaming-nya atau kenapa audio tertentu pas adegan fight cocok banget, tinggal bilang aja ya, kita ngobrol lagi!
Baca fakta seputar : Movies
Baca juga artikel menarik tentang : Black Crab: Film Perang Skandinavia yang Menyentuh Hati dan Memacu Adrenalin
