Ernest Prakasa: Bukan Cuma Komika Dia Guru Toleransi Lewat Komedi 2025

Aku masih ingat jelas pertama kali nonton stand-up-nya Ernest Prakasa. Waktu itu masih zaman YouTube belum terlalu ramai kayak sekarang. Temanku nge-share video dia di Facebook, katanya “Nih, komika Cina lucu banget!” – aku klik dan langsung ketawa ngakak.

Yang bikin aku langsung nyangkut adalah cara dia bercerita tentang identitasnya sebagai keturunan Tionghoa di Indonesia—tanpa merasa menggurui atau nyindir. Justru lucu, ringan, dan sangat ‘kena’. Dari situlah aku mulai ikutin kariernya. Gak cuma sebagai komika, tapi juga penulis, aktor, sampai sutradara film.

Dan jujur ya, makin aku ikutin, makin aku respek. Karena Ernest bukan cuma ngelucu doang, tapi dia beneran punya visi.

Kehidupan Pribadi Ernest Prakasa: Keluarga, Latar Belakang, dan Sisi Lainnya

Kehidupan Pribadi Ernest Prakasa

Biography Ernest Prakasa lahir di Jakarta, 29 Januari 1982. Dia tumbuh sebagai bagian dari komunitas Tionghoa di Indonesia, yang dari dulu memang punya tantangan tersendiri dalam hal representasi budaya. Dan itu kerasa banget di cara dia bercerita.

Dia lulusan Universitas Padjadjaran, jurusan Hubungan Internasional. Gak heran kalau isi materi komedinya sering terasa nyambung dengan isu sosial atau bahkan politik, tapi tetap dibalut komedi ringan yang bikin mikir.

Ernest menikah dengan Meira Anastasia, yang bukan cuma istrinya tapi juga partner kreatifnya. Banyak orang mungkin nggak tahu, tapi Meira sering ikut nulis naskah film yang Ernest garap. Mereka punya dua anak yang sering dia sebut di media sosial—dan kelihatan banget kalau Ernest ini tipe family man banget.

Dan itu jadi nilai plus, menurutku. Dia nggak pernah pamer-pamer, tapi tetap terbuka soal hidup pribadinya—terutama perjuangannya sebagai ayah, suami, dan pekerja kreatif sekaligus.

Mengapa Ernest Prakasa Begitu Populer?

Oke, ini bagian yang paling menarik buat dibahas. Kenapa sih Ernest bisa segitu populernya?

Pertama, dia punya gaya komedi yang relevan dan otentik. Bukan sekadar main aman atau sekadar jokes receh. Ernest bisa ngangkat topik sensitif—kayak diskriminasi, stereotip, sampai politik—tapi tetap bisa bikin ketawa.

Kedua, dia tahu gimana caranya menyesuaikan diri. Dari panggung stand-up, dia bisa adaptasi ke layar lebar, jadi aktor, terus jadi sutradara, terus jadi pembicara publik juga.

Ketiga, dia punya brand yang kuat banget. Nama Ernest Prakasa identik dengan karya yang cerdas, lucu, dan menyentuh. Dia bukan cuma ngelucu, dia ngasih perspektif baru. Bahkan kalau kamu nonton film-filmnya, pasti kerasa ada “sentuhan Ernest” di situ—sindiran sosial, hubungan keluarga yang rumit tapi manis, dan karakter-karakter yang relatable banget.

Ernest Prakasa di Mata Dunia Hiburan Indonesia

Menurutku, posisi Ernest di dunia hiburan Indonesia tuh unik banget. Dia bukan “artis sensasional”, bukan juga “komedian biasa”.

Dia bisa ngerjain film dari nol, mulai dari skrip sampai post-production, terus promosiin dengan gaya yang santai tapi kena. Dia aktif banget di media sosial, tapi tetap profesional. Banyak komedian yang lucu di panggung tapi gak nyambung saat diajak serius. Ernest beda. Dia bisa ngelucu, tapi juga bisa ngasih opini yang tajam tanpa merasa sok tahu.

Makanya gak heran kalau dia sering jadi juri di acara besar, jadi narasumber di forum penting, atau jadi pembicara soal industri kreatif dan minoritas. Dunia hiburan kayaknya udah lihat dia bukan cuma sebagai komika, tapi sebagai sosok penting di balik layar.

Dan lebih hebatnya lagi, dia buka jalan buat komika-komika minoritas lain buat punya panggung. Dia gak pelit spotlight.

Prestasi Ernest Prakasa yang Paling Berkesan

Kalau ngomongin prestasi, duh… banyak banget. Tapi aku coba pilih yang paling berkesan ya:

  1. Juara 3 Stand Up Comedy Indonesia Season 1 (Kompas TV)
    Ini titik balik dia sih. Dari sini publik mulai kenal Ernest sebagai komika Tionghoa yang vokal tapi tetap asyik.

  2. Film “Ngenest” (2015)
    Ini debutnya sebagai sutradara dan langsung disukai banyak orang. Ceritanya semi-otobiografi dan lucu banget, tapi dalam.

  3. Film “Cek Toko Sebelah” (2016)
    Salah satu film keluarga terbaik Indonesia versi aku pribadi. Tema hubungan ayah-anak, bisnis keluarga, dan konflik antar saudara dikemas dengan luar biasa.

  4. Nominasi dan penghargaan dari FFI & Festival Film Bandung
    Film garapannya berkali-kali masuk nominasi dan menang, baik dari segi skenario, penyutradaraan, maupun akting.

  5. Buku “Ngenest” dan proyek kreatif lain
    Selain film, dia juga nulis buku, bikin podcast, dan aktif di edukasi publik soal toleransi dan keberagaman.

Dan yang paling penting, menurutku: dia tetap konsisten dengan nilai-nilai yang dia perjuangkan dari awal.

Acara TV yang Dibintangi Ernest Prakasa

Ernest Prakasa Stand Up Comedy Indonesia

Ernest juga aktif di dunia pertelevisian, meskipun gak sesering di film atau YouTube. Beberapa acara TV dan streaming yang pernah dia bintangi atau jadi bagian dari timnya:

  • Stand Up Comedy Indonesia (Kompas TV)
    Tempat awal dia dikenal publik.

  • The Comment (NET TV)
    Sering diundang sebagai bintang tamu atau komentator santai.

  • Indonesia Lawyers Club (TV One)
    Bukan acara hiburan, tapi pernah tampil untuk bahas topik keberagaman.

  • Tonight Show, Ini Talkshow, Mata Najwa, Kick Andy
    Acara talkshow besar yang mengundangnya sebagai narasumber kreatif dan inspiratif.

  • Film/series di Netflix dan Disney+
    Film-film seperti “Imperfect”, “Milly & Mamet”, dan “Cek Toko Sebelah” juga masuk platform streaming besar, makin memperluas jangkauan audiens.

Pelajaran Berharga dari Sosok Ernest Prakasa

Kalau ada satu hal yang paling aku pelajari dari sosok Ernest, itu adalah soal keberanian untuk menjadi diri sendiri di tengah tekanan stereotip.

Dia gak takut bawa identitasnya, justru dia pakai itu buat memperkaya karyanya. Dia ngasih ruang buat suara-suara yang biasanya gak terdengar. Dan yang paling keren, dia tetap rendah hati.

Sebagai blogger dan konten kreator, aku belajar untuk gak cuma bikin konten yang viral, tapi juga yang bermakna dan punya pesan.

Dan dari Ernest juga aku paham, kalau mau sukses di dunia kreatif, kamu gak bisa cuma ngandelin bakat. Harus ada kerja keras, konsistensi, dan keberanian buat jujur pada audiensmu.

Dampak Sosial dan Budaya dari Karya Ernest Prakasa

Setelah mengikuti perjalanan karier Ernest Prakasa selama bertahun-tahun, aku sadar bahwa karyanya nggak hanya sekadar hiburan. Setiap film, stand-up, bahkan unggahan media sosialnya sering kali mengandung pesan yang lebih dalam—terutama soal identitas, toleransi, dan hubungan antar-manusia.

Contohnya, di film “Cek Toko Sebelah”, Ernest mengangkat isu klasik tapi sering dianggap sepele: konflik antara ambisi pribadi dan ekspektasi keluarga. Dan menariknya, dia bawa narasi ini lewat kacamata etnis Tionghoa, yang jarang banget muncul di film Indonesia arus utama. Ini penting banget, karena lewat film ini, masyarakat luas bisa lebih memahami dinamika yang selama ini hanya diketahui di lingkaran kecil.

Begitu juga di film “Imperfect”, yang disutradarai Meira (istrinya), tapi tetap melibatkan Ernest dalam proses kreatifnya. Film ini mengajak kita untuk berdamai dengan tubuh sendiri, dan menyadarkan banyak orang tentang standar kecantikan yang nggak realistis. Ini benar-benar perubahan besar dalam cara kita memandang tubuh dan penerimaan diri—terutama buat generasi muda.

Aku rasa, kekuatan Ernest ada di kemampuannya mengubah keresahan sosial menjadi karya yang relatable. Dia bisa bikin orang mikir tanpa merasa digurui. Dan itu, menurutku, seni yang luar biasa.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Zhai Xiao Wen: Bintang Muda dengan Bakat dan Karisma yang Tak Terbantahkan disini

Author

Related posts